Paskibraka merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar
Bendera Pusaka. Tugas utama dari Paskibraka adalah mengibarkan duplikat bendera
pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Pada saat masa
pelatihan sampai sebelum dikukuhkan dinamakan dengan CAPASKA atau Calon Pasukan
Pengibar Bendera Pusaka, sedangkan pada saat setelah dikukuhkan sampai dengan
penugasan 17 Agustus dinamakan PASKIBRAKA atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka,
lalu pada saat setelah penugasan 17 Agustus dinamakan PURNA PASKIBRAKA.
Saya merupakan bagian dari Purna Paskibraka
Indonesia yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta angkatan 2014. Untuk menjadi
seorang Paskibraka, saya harus melewati proses seleksi yang cukup panjang.
Mulai dari seleksi di tingkat Wilayah Kota Administrasi hingga di tingkat
Provinsi. Saya mengikuti seleksi tingkat Wilayah Kota Administrasi di Kantor Wali
Kota Jakarta Selatan.
Setelah lolos seleksi di tingkat Wilayah Kota Administrasi, saya
terpilih untuk mengikuti seleksi di tingkat Provinsi. Pada seleksi di tingkat
Provinsi saya harus bersaing dengan peserta dari wilayah Jakarta Timur, Jakarta
Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Semua peserta
menunjukkan usaha terbaiknya, termasuk saya. Dari sekitar 200 peserta hanya
terpilih 38 pasang putra putri untuk menjadi Paskibraka Provinsi DKI Jakarta
dan saya sangat bersyukur karena saya termasuk ke dalam 38 pasang putra putri
tersebut. Paskibraka Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 berkesempatan untuk
bertugas mengibarkan duplikat bendera pusaka pada tanggal 17 Agustus 2014 di Monumen
Nasional dengan inspektur upacara Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Pada tanggal
15 Agustus 2014 saya dan teman-teman dari Paskibraka DKI Jakarta tahun 2014
dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta yang menjabat pada saat itu, yaitu Bapak Ir.
H. Joko Widodo.
Setelah penugasan 17 Agustus 2014, pengurus PPI DKI
Jakarta mengadakan seleksi untuk memilih Pelajar Penyambut Tamu Negara. Dari 38
pasang Paskibraka DKI Jakarta 2014 hanya terpilih 4 pasang untuk menjadi
Pelajar Penyambut Tamu Negara. Dan sekali lagi saya sangat bersyukur kepada
Allah SWT karena saya termasuk ke dalam 4 pasang putra putri yang terpilih. Tugas
dari Pelajar Penyambut Tamu Negara adalah menyambut Presiden atau Perdana
Menteri dari berbagai negara yang datang ke Indonesia, tetapi tugas pertama
dari Pelajar Penyambut Tamu Negara adalah menjadi pembawa teks atau naskah pada
saat upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 1 Oktober di
Lubang Buaya dengan inspektur upacara Presiden Republik Indonesia yang menjabat
pada saat itu, yaitu Bapak Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Upacara
tersebut tidak hanya dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, tetapi juga
dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
Pada tanggal 14 April 2015 saya berkesempatan untuk
menyambut Perdana Menteri Norwegia, yaitu Ms. Erna Solberg di Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta. Pada saat penyambutan Perdana Menteri Norwegia,
saya juga berkesempatan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia,
yaitu Ibu Retno Lestari Priansari Marsudi.
Pada saat pengukuhan Paskibraka 2016 pada tanggal 15
Agustus 2016, saya berkesempatan untuk berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta
yang menjabat pada saat itu, yaitu Bapak Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar